Sunday, December 14, 2014

Pengertian Diafragma (f), ISO/ASA, Shutter Speed (F).

Teknis Dasar 

  Kali ini gw akan memberi ilmu tentang beberapa teknis fotografi dasar. berikut informasinya:

A.Pengertian Diafragma (f).

 Diafragma(en: diafragma) atau Aperture.
     Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Bisa juga Diafragma di sebut sebagai lubang dalam lensa kamera yang terjadinya tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Fungsi Diafragma adalah untuk dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lensa. 

Letak Diafragma/aperture(f) dalam beberapa tipe kamera DSLR:



Diafragma pada lensa kamera bisa membuka dengan besaran diameter yang bisa di rubah. Besar kecilnya bukaan diafragma dinyatakan dalam f-number tertentu, dimana f-number kecil menyatakan bukaan besar dan  f-number yang besar menyatakan bukaan kecil. Selain itu, secara karakteristik optik lensa, bukaan besar akan membuat foto yang DOF-nya sempit dan membuat background bisa blur dan bukaan kecil akan membuat DOF lebar dan membuat background tajam). 


Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan angka 2,8- 4 -  5,6 - 8 - 11 - 16 - 22.
                                 
                    Contoh diagram dari beberapa angka diafragma pada kamera Foto:


Seperti foto diatas, Bukaan Diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas,sedangkan bukaan diafragma yang besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya makin besar bukaan, makin sempit  ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah di luar ruang tajam yang fokus. 

Berikut contoh beberapa tingkatan Diafragma mulai dari Large, medium dan small.





Contoh Hasil foto dari beberapa Angka diafragma yang sudah di coba: 


Kesimpulan dari foto diatas adalah semakin kecil angka diafragma yang di gunakan, maka semakin besar cahaya yang masuk ke kamera kita dan menghasilkan foto yang over(terlalu terang). begitu pula sebaliknya, semakin besar angka yang di gunakan, maka semakin kecil cahaya yang masuk ke kamera dan menghasilkan foto yang Under(Terlalu Gelap). 


Cara kerja: 


    Saat mengatur nilai diafragma (aperture), ingatlah bahwa setiap stop ditandai dengan nilai f-number tertentu yang digambarkan dalam deret berikut, urut dari yang besar hingga yang kecil, seperti berikut: 

f/1 - f/1.4 - f/2 - f/2.8 - f/4 - f/5.6 - f/8 - f/11 - f/22 - f/32 dst.



sebagai contoh: 


. Jika kita berpindah 1-stop dari f/2  ke f/2.8, maka kita akan mengurangi setengah intensitas cahaya yang masuk ke kamera. 


. Jika kita berpindah 1-stop dari f/8 ke f/5.6, maka kita akan menambah intensitas cahaya yang masuk ke kamera secara dua kali lipat dari sebelumnya.


Perhatikan kalau kamera modern umumnya memberi keleluasaan untuk merubah diafragma di skala yang lebih kecil, dalam hal ini perubahan f-stop dilakukan pada kelipatan 1/2 hingga 1/3 f-stop sehingga bisa didapat banyak sekali variasi eksposure yang bisa didapat dari mengatur nilai diafragma. Sebagai contoh, diantara f/5.6 hingga f/8 bisa terdapat f/6.3 dan f/7.1 yang memiliki rentang 1/3 stop.


Contoh dari Diagram mengenai bukaan lensa (diafragma/aperture) terhadap hasil foto: 

tabel-diafragma
Banyak cara dan tujuan penggunaan atau pemilihan diafragma, yang antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yang kita buat. Misalkan untuk memotret landscape dengan memakai kamera apapun, coba pakai diafragma dengan angka paling besar yang mungkin dicapai lalu diimbangi dengan penyetelan lama waktu bukaan seperlunya dengan memperhatikan light meter(alat pengukur intensitas cahaya dengan tepat dan akurat). Tapi khususnya untuk pemotretan malam, kadang kita tidak bisa mencapai bukaan paling sempit karena terbatas waktu bukaan shutter yang tidak bisa terlalu lama, apalagi di kamera prosumer yang biasanya terbatas hanya 13 detik maksimum. Untunglah untuk kamera digital prosumer hal ini tidak menjadi masalah. Dengan ukuran sensor yang jauh lebih kecil dari pada satu frame film 35mm, maka ruang tajam tetap cukup luas walaupun diafragma di setel ke f/3.5 misalnya. Dan semuanya tergantung bagaimana foto akan kita buat.
B. PENGERTIAN ISO/ASA.


ISO (INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION) Dan ASA(American Standard Assosiation) Adalah badan yang berwenang memberikan standard untuk kategori film yang di gunakan di dunia fotografi. Sedangkan ASA adalah standard dari amerika dan umumnya di pakai di wilayah amerika. Fungsi ISO/ASA adalah untuk mengatur sensivitas kamera terhadap cahaya. 

Contoh Letak ISO pada beberapa tipe kamera DSLR Tipe lama.

Contoh Letak ISO pada beberapa tipe kamera DSLR saat ini:




Contoh Beberapa Angka ISO Di dalam kamera DSLR.
Bilangan ISO sesungguhnya adalah angka yang mengindikasikan seberapa besar kepekaan film atau CCD(Card Couple Device) pada kamera digital terhadap kamera.

Contoh hasil pada beberapa foto yang menggunakan angka ISO/ASA yang berbeda:



Kesimpulan dari foto diatas adalah Makin Kecil angka ISO semakin rendah kepekaannya terhadap cahaya. Sebaliknya makin tinggi ISO semakin peka terhadap cahaya.


Karena itu memilih dan menentukan ISO untuk memotret menjadi suatu hal yang sangat penting serta memerlukan perhitungan yang baik. Pemilihan ISO itu bukan hanya berdasarkan atas kondisi suatu pencayaan yang ada tetapi juga memperhitungkan pencapaian suatu efek tertentu dalam pemotretan dan tujuan melakukan pemotretan.


ISO di dalam fotografi analog. semestinya juga digital ada empat kelompok yang dapat di pilih dan di gunakan, yaitu: 

1. Slow atau kecepatan lambat (ISO 25-64). Dalam kelompok ini bila digunakan untuk memotret akan menghasilkan butiran atau permukaan cetakan yang halus dan berkontras rendah. Biasanya dipilih dan digunakan oleh pemotret professional untuk memotret arsitektur atau still life dan pemotretan benda-benda mati.


2.Medium atau kecepatan sedang (ISO 100-200). Kelompok ini adalah kelompok kepekaan yang paling banyak digunakan karena  itu merupakan kelompok yang paling popular. ISO ini sangat ideal digunakan untuk pemotretan di alam terbuka dalam cuaca terang. 



Menghasilkan cetakan yang tajam dengan butiran-butirannya yang masih tetap halus. Biasa ISO ini banyak di gunakan untuk pemotretan panorama, perjalan wisata dan foto-foto dokumentasi keluarga.

3.Fast atau cepat. ISO (400-800). ISO dengan segitu dapat memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi suatu keadaan dalam pemotretan yang agak kurang cahaya. Menggunakan ISO Jenis ini akan menghasilkan foto dengan cetakan yang menampakkan butiran agak kasar, Tetapi dengan menggunakannya memungkinkan memotret benda-benda yang bergerak cepat dengan baik dan tajam. Pemotretan lebih leluasa dalam mengatur penggunaan diafragma, misalnya bukaan diafragma f:2,8 yang mampu  mengaburkan latar belakang. Umumnya foto-foto yang diambil dengan menggunakan cahaya alami atau natural light akan memberikan hasil yang lebih baik dan menarik. 

4.Ultra fast atau sangat cepat (ISO 1000-ke atas). Dirancang untuk mengatasi suatu keadaan pemotretan di mana cahaya yang ada pada saat pemotretan sangat rendah atau memotret dengan menggunakan cahaya seadanya dan menghasilkan cetakan dengan butiran-butiran yang tampak kasar, terlebih bila dicetak besar. Namun dalam perkembangannya apakah cepat atau sangat cepat dapat diperbaiki sehingga mampu menghasilkan mutu yang tak kalah dengan yang sedang. Dengan ISO ini bukan hanya ditujukan untuk pemotretan yang cahayanya rendah tetapi juga untuk pemotretan yang mengandung gerak yang sangat cepat sehingga mampu membekukan gerakan seperti gerakan-gerakan dalam olahraga serta menawarkan sejumlah pemikiran kreatif dengan segaja menampilkan efek butiran atau pecahnya sebagai suatu efek yang dianggap mengandung seni.  

Meskipun pemilihan ISO sering kali tidak dipedulikan atau tidak menjadikan masalah, khususnya bagi wartawan foto tetapi hendaknya tetap menjadi suatu perhatian khusus terutama bagi pemotret yang berkeinginan menghasilkan suatu hasil cetak yang baik dan berbutir halus. Karena itu pembagian ISO seperti diatas selayaknya harus diketahuinya dengan baik, sehingga sebelum melakukan pemotretan dapat dengan mudah menentukan atau memilih film yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang akan di capai karena sesungguhnya keberhasilan suatu foto juga sering tak lepas dengan kemampuan pemotret dalam menentukan pilihan penggunaan ISO.

C.Pengertian Shutter speed (F)


  Shutter speed (F) adalah kecepatan bukaan rana yang dapat mempengaruhi pencahayaan yang sempurna, mengontrol blur dan membuat efek yang menarik. Salah satu hal yang sangat penting dikuasai seorang fotografer adalah shutter speed yang merupakan salah satu dari tiga elemen segita eksposur. 
          Contoh Letak Shutter Speed pada kamera:



Berikut ini adalah variasi kecepatan Shutter speed dengan kelipatan 1-stop, urut dari yang lambat hingga yang cepat ( d menyatakan detik) : 

1d - 1/2d - 1/4d - 1/8d - 1/15d - 1/30d - 1/60d - 1/125d - 1/250d - 1/500d - 1/1000d.






Sebagai contoh: 
  • jika kita berpindah 1-stop dari 1 detik ke 1/2 detik, maka kita akan mengurangi setengah intensitas cahaya yang masuk ke kamera,
  • jika kita berpindah 1-stop dari 1/60 detik ke 1/30 detik, maka kita akan menambah intensitas cahaya yang masuk ke kamera dua kali lipat dari sebelumnya.
Percobaan di bawah ini menunjukkan hasil foto yang didapat dari variasi kecepatan shutter, dengan sebuah foto referensi di 1/125 detik (nilai diafragma dibuat tetap di f/5.6 dan ISO 125). Tujuannya untuk melihat bagaimana efek dari merubah kecepatan shutter terhadap eksposure foto yang dihasilkan. Terdapat 3 foto yang over dengan kelipatan 1-stop dan 3 foto yang under dengan kelipatan 1-stop.
contoh-variasi-shutter
Dari gambar di atas terlihat bahwa semakin cepat shutter speednya, maka cahaya yang masuk ke dalam sensor akan semakin kecil sehingga gambar menjadi lebih gelap. Begitu juga sebaliknya untuk kecepatan yang semakin lambat, cahaya yang masuk akan bertambah banyak sehingga gambar menjadi lebih terang. Dengan kata lain, kita bisa menyatakan bahwa di 1/500 detik hasil fotonyaunder exposed sebanyak 2 stops dan di 1/30 detik fotonya over exposed sebanyak 2 stops.
Reciprocity
Maka itu dalam memakai mode manual, perubahan nilai diafragma tidak bisa mengabaikan nilai shutter dan sebaliknya. Artinya untuk mendapat eksposure yang tepat, baik diafragma dan shuttermemegang peranan yang sama. Ada sebuah istilah penting dalam berkreasi dengan eksposure, yaitu reciprocity, dimana artinya adalah bagaimana setelan shutter dan diafragma harus saling berlawanan untuk meniadakan efeknya. Jadi bila kita mengekspos sensor dengan waktu yang lebih lama, maka secara di sisi yang lain kita mengecilkan bukaan diafragma untuk mengurangi cahaya yang masuk sehingga bisa mendapat eksposure yang sama. Prinsipnya sebuah eksposure konstan bisa didapat dari berbagai variasi nilaishutter dan diafragma, selama mempertahankan prinsip reciprocityini.
Untuk mencobanya, siapkan kamera anda dan gunakan mode manual. Bila kamera sudah berada di nilai eksposure yang tepat, coba naikkan diafragmanya 1 stop sehingga indikator light-meterakan menunjukkan eksposure bergeser -1 stop. Selanjutnya kurangi kecepatan shutternya 1 stop, tampak indikator light-meter akan kembali ke nilai eksposure normal. Begitulah cara kerja reciprocity, kalau yang satu ditambah, satu lagi dikurangi, sehingga hasil akhirnya tetap sama.
contoh-reciprocity
Contoh diatas menunjukkan beberapa variasi reciprocity yang memberi eksposure konstan. Dari percobaan ini tampak bahwa untuk menjaga supaya eksposure tetap sama, nilai diafragma danshutter harus saling berlawanan. Bila membuka diafragma besar (f/2), maka shutter harus dibuat cepat (1/1000 detik). Bila mengecilkan diafragma (f/16), konsekuensinya shutter harus dibuat lebih lama (1/15 detik). Inilah esensi dari prinsip reciprocity. Perhatikan dengan bukaan diafragma besar (f/2 hingga f/2.8), didapat foto yang punya background blur, sebaliknya dengan bukaan kecil (f/11 hingga f/16) didapat background dan objek yang sama-sama tajam. 

di kutip dari beberapa sumber.
































2 comments :

  1. ditunggu masukan dan komentarnya. semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  2. Keren masbro, numpang nyadur di blog ane ya, disadur kedalam bahasa inggris. ga semua sih, dikit-dikit aja
    https://manbehindthecameras.blogspot.com

    ReplyDelete